Sabtu, 29 Mei 2010

Etika Berdo’a Menurut al-Qur’an

Adapun di dalam al-Qur’an, Allah menjelaskan bagaimana etika dalam berdo’a sebagai berikut:

1. "Dengan berendah diri dan suara lembut.... dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan)" Al-A'raaf : 55-56


2. "Yaitu, tatkala ia berdo’a kepada Tuhannya, dengan suara lembut" Maryam : 3


3. ".. sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap" As Sajjadah :16


4. ".. Dan penutup doa mereka adalah 'Alhamdulillahi Robbil a'alamin" Yunus : 10


5. "Allah mempunyai asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu" Al A'raaf : 180


6. "... Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka ini memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" Al Baqarah : 186


7. Adalah bijaksana bila do’a kita tidak meminta sesuatu yang belum jelas manfaatnya, tetapi mintalah kepada-Nya sesuatu yang pasti bermanfaat dalam upaya menjadi manusia yang lebih bertakwa. "Janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat)nya" Hud : 46


Termasuk dalam tata krama berdoa adalah mengkhususkan hati dalam melakukannya. Rasulallah SAW telah bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa sesorang hamba yang lalai hatinya".


Sayid Abu Hasan ra pernah berkata

"Janganlah tujuan berdoa itu untuk mendapatkan apa yang menjadi hajatmu. Kalau tujuanmu demikian, jadilah doamu itu terhalang. Tetapi hendaklah tujuanmu dalam berdoa itu hanya sebagai munajat kepada Allah"


Karena doa merupakan ibadah, maka doa harus dilakukan tidak hanya dalam keadaan susah saja, namun harus dilakukan juga pada saat dalam keadaan senang.


Hadist Rasulallah SAW yang diriwayatkan oleh Tarmidzi:

"Barang siapa yang ingin dikabulkan Allah doanya di waktu sempit, hendaklah dia memperbanyak doa di waktu lapang".


Atau dalam hadist Qudsi:

"Barang siapa berdoa (memohon) kepada-Ku ketika ia senang (bahagia) maka aku akan mengabulkan doanya ketika dalam kesulitan"

Etika Berdo'a

Ditinjau dari segi Adab

Dalam berdoa seseorang harus memperhatikan beberapa adab do’a sebagai berikut:

1. Memuji Allah terlebih dahulu

Dengan tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atai doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa:

“Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. Al-Albani menghasankan)


2. Taubat terlebih dahulu

Akui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini berdasarkan cerita dalam Al-Qur’an tentang Nabi Yunus as:

"Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90)

3. Rendahkan diri ketika berdoa

Padukan hati, akal dan sikap ketika berdoa sambil penuh khusuk, Kerendahan diri bisa kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit agar dikabulkan.

Allah Swt berfirman: “ dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)

4. Hadirkan hati ketika berdoa

Artinya ketika mulut berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan sampai mulut dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelas.

Nabi Saw bersabda: “Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima satu do'a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih)


5. Jelas dan tegas ketika berdo'a

Janganlah berdoa dengan main-main seperti anjuran Nabi Saw:“Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci.: (HR. Abu Daud, Hadist Sahih)


6. Berdo'alah di setiap kondisi

Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia:
"Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman.”


7. Berdoalah dengan suara lembut

Dan cukup di dengarkan sendiri bila berdoa sendiri.

“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55)


8. Mengulangi do'a tiga kali

Sebab Nabi Saw mengulangi do'anya tiga kali.(HR. Muslim)


9. Menghadap kiblat

Seperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari)


10. Mencari waktu mustajab ketika berdoa

Misalnya ketika sujud dalam sholat, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at, ketika sahur dll.


11. Mengangkat tangan ketika berdo'a

Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan)


12. Banyaklah berbakti kepada orang tua

Bakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan:


Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim)

Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar. (HR. Bukhari)


13. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah

Setelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a. (HR. Bukhari)


14. Memperbanyak amal soleh

Sebelum berdo'a atau sesudah berdoa, seperti sedekah, membantu kesulitan orang lain dll

15. Berwudhu sebelum berdo'a

Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Saw setelah selesai perang Hunain:” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).


16. Berdoa dengan maksud baik

Seseorang yang berdo'a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as: "Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25)


17. Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoa

Keluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an tentang doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub: "Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)


Begitu pula keluhan Nabi Ayyub: "Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83)


18. Berdo'alah untuk diri sendiri terlebih dahulu seperti
"Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5)


Rasulullah Saw sendiri jika menyebut nama seseorang untuk didoakan, beliau memulainya untuk diri beliau sendiri (Hadist Sahih).


19. Berdo'alah pula untuk yang lain

Seperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman. Seperti firman Allah Swt: "Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19)


Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan)


20. Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas.

Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah: “Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Saw dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut.”(HR. Bukhari)


21. Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendo’a
Misalnya:

“ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”


22. Ucapkan amin bagi orang mendengarnya.


23. Memohon semuanya kepada Allah

Baik masalah yang kecil sekalipun ataupun masalah yang berat dan besar:
“Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai megadakan tali sendal sesungguhnya Allah Swt sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah”

blogger templates 3 columns | Peradaban Islam